KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“globalisasi”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran PKn.
Makalah
ini menjelaskan tentang pengertian globalisasi, dampak yang terjadi akibat
globalisasi dalam berbagai bidang dan hal yang berkaitan dengan globalisasi.
kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Hj. Rohmulyati, S.Pd. selaku
guru mata pelajaran PKn di SMA Negeri 1 Sliyeg yang telah membimbing kami,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan dari semua pihak. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan umumnya bagi semua yang
membaca. Amin.
Sliyeg, 20 Januari 13
DAFTAR ISI
Kata
pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
2.1
Pengertian Globalisasi
2.2 Sejarah globalisasi
2.3 Definisi dan Teori Globalisasi
2.4
Ciri Globalisasi
2.5
Pengaruh globalisasi dalam bidang politik, ekonomi dan sosial budaya
2.6
Dampak globalisasi
2.7
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme
2.8
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme
2.9
Dampak globalisasi terhadap sosial budaya
2.10 Dampak globalisasi dalam berbagai
bidang
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perubahan zaman membawa dampak bagi
seluruh Negara. Dengan adanya perubahan zaman, pola pikir manusiapun ikut
berubah. Perubahan zaman membawa dampak positif maupun negatif. Perubahan ini
terjadi karena adanya perubahan Globalisasi.
Globalisasi adalah kecenderungan umum
terintegrasinya kehidupan masyarakat domestik/lokal ke dalam kemunitas global
di berbagai bidang. Akibat adanya Era
Globalisasi membawa pengaruh kepada seluruh aspek, baik dari segi Pendidikan,
Ekonomi, politik, Sosial budaya serta perkembangan teknologi yang mempercepat
akselerasi proses globalisasi. bahkan
moral anak remaja pun mengalami perubahan. Hal yang sangat mengguncangkan bagi
seluruh Negara adalah masalah perekonomian.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek
penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan
baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan.
Dalam kata globalisasi tersebut
mengandung suatu pengertian akan
hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara
diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan
terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan
jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan
lain-lain.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapaun rumusan masalah
dalam makalah ini yaitu:
a.
Apa pengertian
Globalisasi?
b.
Apa pengaruh
globalisasi dalam bidang ekonomi, politik dan sosial budaya?
c.
Apa pengaruh
globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme?
d.
Dampak apa saja yang
terjadi akibat globalisaasi?
1.3 Tujuan penulisan
a.
mengetahui apa itu
globalisasi.
b.
mengetahui
pengaruhnya globalisasi terhadap berbagai bidang dan dalam nilai-nilai
nasionalisme serta hal yang berkaitan dengan globalisasi.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi"
diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working
definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu
sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di
sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif
atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya
praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh
besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang
lain seperti budaya dan agama. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki
hubungan dengan peningkatatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit.
2.2 Sejarah
globalisasi
Banyak
sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang
dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan
globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad
yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia
mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat
itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik
melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk
berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia
menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase
selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan
Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi
Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika
Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang,
kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad,
arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase
selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa
Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor
eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang
meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan
dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan
internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa
pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin
berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya,
sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai
cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari
Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase
selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin
berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi
pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan
kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan
diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan
teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun
mulai kabur.
2.3 Definisi dan Teori Globalisasi
2.3.1
Definisi Globalisasi
A. Globalisasi menurut Ahmad Suparman
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda
atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
oleh wilayah.
B. Globalisasi
menurut Scholte
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang
dimaksudkan orang dengan globalisasi:





2.3.2 Teori globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan
globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:





menyangkal
keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa
globalisasi
seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan
dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara
langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama
ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
2.4 Ciri Globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin
berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
a.
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu.
Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan
internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
b.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara
yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan
perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan
dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
c.
Peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita
dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
d.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada
bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini
telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa
dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa
sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah
tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal
sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi.
Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman
transformasi sosial.
2.5
Pengaruh
globalisasi dalam bidang politik, ekonomi dan sosial budaya
1.
Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi, antara lain :
Globalisasi
dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup
yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan
multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan
dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya
lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional,
WTO.
2.
Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya
:
Semakin bertambah globalnya berbagai
nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian
barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam
bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.
3.
Dampak Globalisasi dalam bidang Politik
Negara tidak lagi dianggap sebagai
pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di
negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah
sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi ( dambaan akan kebebasan
).
2.6 Dampak Globalisasi :
2.6.1
Dampak positif globalisasi
1. Mudah
memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan
komunikasi
3. Cepat dalam
bepergian ( mobilitas tinggi )
4. Menumbuhkan
sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk
meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi
kebutuhan
2.6.2
Dampak negatif Globalisasi:
1. Informasi yang
tidak tersaring
2. Perilaku
konsumtif
3. Membuat sikap
menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan
pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah
terpengaruh oleh hal yang berbau barat
Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak
bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut
meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
2.7 Pengaruh
positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme :
1)
Dilihat dari globalisasi politik,
pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan
adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan di jalankan secara jujur,
bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi
meningkat.
2)
Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya
pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa
negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa
yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3)
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat
meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan
Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang
pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita
terhadap bangsa.
2.8
Pengaruh
negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme :
Globalisasi
mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang dari
globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa
akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung
meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
2.9 Dampak Globalisasi terhadap sosial budaya
Keadaaan keseimbangan dalam masyarakat
merupakan keadaan yang diidam-idamkan oleh setiap masyarakat. Dalam keadaan
yang demikian, individu-individu secara psikologis merasakan adanya suatu
ketentraman, sebab tidak ada pertentangan-pertentangan dalam norma-norma dan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Setiap kali terjadi gangguan
keseimbangan, masyarakat dapat menolak unsur-unsur yang akan membawa perubahan.
Penolakan ini disebabkan masyarakat takut terjadi goyahnya keseimbangan sistem
yang berarti dapat muncul ketidaktentraman.
2.10
Dampak Globalisasi Dalam Berbagai Bidang
Politik luar
negeri yang semakin terbuka untuk penyertaan modal asing dalam produksi
nasional ikut berperan dalam semakin tergantungnya perekonomian nasional pada
sistem gurita perusahaan global yang sangat sensitif pada terpeliharanya risiko
stabilitas negara.
Pada saat orde
reformasi tampil memimpin proses pembangunan nasional, ekonomi dunia sedang
memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan
telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi,
perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global.
Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi
yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan
tenaga kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia
menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber
daya ekonomi dan perusahaan.
Di satu pihak
globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal
yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi juga telah
menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber
kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten. Pakar
dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah menyimpulkan bahwa globalisasi
telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek berantai yang dihasilkannya di
negara berkembang; meliputi kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup,
ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.
Perekonomian Indonesia yang menekankan pertumbuhan
ekonomi tinggi ternyata memang rentan pada kemampuannya menetralisir efek
negatif dari globalisasi dan gejolak pasar internasional. Ketidaksiapan kita
dengan kompetensi sumber daya manusia yang kompeten, ditambah dengan tidak
berperannya sistem hukum, politik dan sosial yang dapat menyikapi berbagai
kesempatan dari keterbukaan ekonomi ini, semuanya ini sangat berperan dalam
menciptakan “prestasi semu” dari pembangunan nasional yang telah kita uraikan
di atas.
Daya tahan
perekonomian Indonesia dari perusahaan-perusahaan industri pribumi terbukti
masih lemah dan menunjukan kekurang mampuannya mengantisipasi dampak dari
jatuhnya kepercayaan luar negeri pada kondisi politik dan sosial, dan
menurunnya daya beli masyarakat beberapa tahun setelah krisis ekonomi meletus.
Masih teringat di
benak kita bagaimana efek domino jatuhnya nilai mata uang “bath” Thailand pada
tahun 1997 kemudian membuat negara kita seringkali mendevaluasi “rupiah”.
Sistem kepemerintahan Orde Barupun jatuh setelah itu dengan efek rantai
kekacauan di segala ini pada aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam
hitungan 2 sampai 3 tahun setelah itu banyak perusahaan-perusahaan yang
merupakan kebanggaan kita menjadi porak poranda. Daftar kepailitan perusahaan
semakin bertambah.
Kondisi ini sangat
rentan pada upaya memelihara stabilitas sosial jangka panjang. Meletusnya
peristiwa konflik antar kelompok dibeberapa wilayah Indonesia, keresahan
pekerja akibat perlakuan sepihak yang kurang adil dari pengusaha sebagai
rentetan efek berganda kenaikan BBM, kekurangan kepercayaan umumnya masyarakat
pada lembaga publik pemerintah saat ini merupakan tanda-tanda penurunan
stabilitas sosial.
Jelas sudah bahwa
globalisasi ekonomi dapat memberikan peluang dan berbagai kesempatan luas jika
kita siap dengan strategi dan kompetensi SDM untuk memanfaatkannya. Tetapi di
lain pihak globalisasi ekonomi pada saat kita tidak mampu memanfaatkan peluang
akan memberikan kekecewaan dan dampak negatif yang berantai serta meminta biaya
pengorbanan yang sangat tinggi bagi masyarakat.
a. Dampak
Globalisasi Dalam Bidang Ekonomi
Globalisasi
memberikan banyak pilihan dari produk yang kita inginkan yang tentunya
disesuaika dengan kebutuhan dan harga yang kita mampu. Contohnya, yaitu kita
dapat memperbandingkan harga sebuah sepatu dengan merek tertentu, baik dari
segi kualitas maupun harga yang kita inginkan. Globalisasi telah membawa
masyarakat kota maupun masyarakat pedesaan menjadi masyarakat yang
konsumerisme. Hal yang perlu dipertimbangkan dari dampak buruk globalisasi,
yaitu jika pencitraan (image) produk luar negeri selalu lebih baik dari produk
dalam negeri akan berakibat fatal.kefatalan tersebut akan menjadi boomerang
bagi produk-produk dalam negeri yang tentu saja akan kalah bersaing , baik dari
segi kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan.
Bagaimana tidak, kita selalu tertinggal dari teknologi
yang digunakan dibanding dari negara industri luar yang lebih maju. Belum lagi
sumber daya manusia yang rata-rata berkuaitas lebih rendah dari Negara-negara
industri (Negara maju).
b. Dampak Dalam
Bidang Sosial Budaya
Globalisasi telah
banyak mengubah kebiasaan, bahkan dapat mengubah budaya suatu bangsa. Contoh
kecil, misalnya, adanya perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat seperti
pergaulan bebas, yang melanda tidak hanya di kota-kota besar saja, teteapi juga
sudah melingkupi seluruh pelosok desa. Akibatnya banyak terjangkit penyakit
seperti HIV yang banya ditemukan di Afrika. Akibat serbuan inforamasi yang
mudah diakses keseluruh penjuru dunia, yang dapat mempengaruhi pikiran
penonton, pada gilirannya jika sebuah tayangan yang merusak tadi mempengaruhi
sebuah kelompok bangsa, maka akan menjadi sebuah budaya yang merusak, seperti
merokok, narkoba, dan pergaulan bebas.
Tentu saja dampak
positifnya seperti gaya hidup meniru orang barat dalam kedisiplinan, bekerja
lebih efektif dan efisien,menghargai waktu, yang sekarang bahkan menjadi acuan
untuk menggunakan waktu yang sebaik mungkin.
c. Dampak Dalam
Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Arus globalisasi
semakin cepat dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditemukannya
obat-obatan dan teknologi dalam kedokteran akan membantu banyak manusia dalam
hal kemanusiaan. Dalam bidang biologi dan hal biotik, banyak membantu kemjuan
para petani memaksimalkan produk pertanian dan peternakan.
Selain dampak
positif ada juga dampak negatifnya, seperti ketika manusia menemukan bahan
peledak dan bom atom yang digunakan dalam peperangan. Senjata kimia dan
biologis yang sangat mengerikan jika digunakan dalam pemusnahan manusia karena
perang. Hal-hal yang seperti inilah yang seharusnya perlu kita hindari
d. Dampak
Globalisasi Dalam Bidang Politik
Globalisasi
memudahkan manusia dalam berhubungan, termasuk dalam menjalin kerja sama dalam
bidang diplomatik dengan Negara-negara lain. Hal ini dimungkinkan karena kerja
sama, baik dalam perdagangan maupun dalam politik mampu membuat negeri kita
dikenal oleh bangsa lain dengan lebih baik.dengan adanya kunjungan dan
komunikasi baik langsung maupun tidak langsung, mampu mempererat hubungan
antara dua Negara atau lebih. Jadi, jika sebuah Negara tidak mau terasing oleh
masyarakat dunia, kita harus mau membuka diri supaya tidak tertinggal dalam hal
apapun.
Globalisasi memungkinkan untuk menjadikan Negara-negara
yang lebih terbuka dengan ekonomi kita dan bahkan dalam hal ratifikasi-ratifikasi
undang-undang tertentu.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Globalisasi adalah sebuah
istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan,
investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Dengan adanya perubahan globalisasi di dunia, akan mempengaruhi
perilaku masyarakat apalagi anak remaja masa kini yang mudah terpengaruh dengan
budaya kebarat – baratan. Kebanyakan pengaruh yang di ambil adalah perilaku negatif
dari luar yang di bawa ke negara ini. Sehingga menyebabkan moral anak remaja
menjadi buruk. Selain itu karena adanya globalisasi, menjadikan kita berperilaku
konsumtif terhadap produk luar yang mengakibatkan kita tidak memperhatikan produk dalam negeri
kita sendiri.
Akan tetapi, dengan kemajuan IPTEK di
era globalisasi ini menjadikan masyarakat mudah berkomunikasi, bepergiaan dan
juga dalam sarana pendidikan yang memadai. Serta hubungan antar negara yang
menunjang perekonomian.
Oleh karena itu, jika sebuah
negara tidak mau tersaingi oleh masyarakat dunia, kita harus mau membuka diri
supaya tidak tertinggal dalam hal apapun.
4.2 Saran
Kami sebagai penulis menyarankan
kepada semua pihak agar bisa memilah dan memilih sifat-sifat yang di adopsi
dari luar di ambil dari segi positifnya saja. Apabila kita mengadopsi perilaku
yang jelek maka akan berakibat fatal
bagi kita. Selain itu juga, perlu adanya saling memperingati antara satu sama
lain supaya kita tidak terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang di era
globalisasi ini.
Hendaknya kita mengambil hal
positif dari gaya hidup orang barat
dalam hal kedisiplinan, selalu menghargai waktu serta etos dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
§ http://penakusut.blogspot.com/2011/04/pengertian-globalisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar